Ucapkan Salam Perpisahan ke Jokowi 2024
Ucapkan Salam Perpisahan ke Jokowi 2024
Menteri Koordinator( Menko) Bidang Kemaritiman serta Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan salam perpisahan kepada Presiden Joko Widodo( Jokowi), yang dalam sebagian bulan mendatang hendak meninggalkan jabatannya.
Dalam salam perpisahan ini, Luhut mengapresiasi upaya hilirisasi tenaga yang sudah dicoba Jokowi. Statment itu diberikannya di tengah kegiatan peresmian pabrik bahan anoda baterai lithium kepunyaan PT Indonesia BTR New Energy Material oleh Jokowi di Kendal, Jawa Timur, Rabu( 7/ 8/ 2024).
Pada peluang itu, Luhut mengenang keberhasilan pemerintah membangun program hilirisasi nikel dan pengembangan ekosistem baterai serta industri kendaraan listrik di Tanah Air.
Walaupun kebijakan Jokowi melarang ekspor nikel pernah menuai pro/ kontra, Luhut menyanjung gebrakan itu sanggup mendongkrak angka ekspor yang melonjak sampai USD 34 miliyar pada 2023. Proses itu bakal terus berjalan sampai 2027, serta dipercaya hendak membuat Indonesia memainkan kedudukan berarti di ekonomi dunia.
” Aku yakin dengan ledership ayah, meski sebagian waktu lagi hendak meninggalkan pemerintahan, tetapi ayah sudah meninggalkan legacy yang aku kira tidak gampang buat orang lain,” ucap Luhut.
Luhut meyakini, warga Indonesia hendak mengenang Jokowi lantaran sudah meletakan landasan menjadikan Indonesia selaku negeri industri, bukan cuma semata- mata pengekspor material mentah.
” Aku jika boleh bisa jadi sentimentil, selamat jalur pak, ayah hendak jadi kenangan. Meski masih 2- 3 bulan pak Presiden, tetapi aku kira kegiatan berarti semacam ini buat aku individu sangat memegang,” kata Luhut.
Menko Luhut; Kawal Ketentuan dengan Baik
” Sebab aku ingat di depan pintu masuk Istana, ayah confirm buat kita mem- banned ekspor nikel. Serta itu ialah tantangan sebab kita kehabisan USD 1, 5 miliyar. Tetapi saat ini buahnya kita disegani, kita dihormati, teknologi kita hendak bagus serta ekspor kita bertambah,” dia meningkatkan.
Bagi ia, gebrakan itu membuat Indonesia tidak dapat lagi dikira enteng serta dapat diatur semena- mena oleh negeri lain. Lantaran, Luhut menyangka Indonesia saat ini selaku bangsa yang memiliki kepribadian serta menolak ajakan tidak menguntungkan dari negeri lain.
” Oleh sebab itu, kita seluruh pembantu presiden wajib betul- betul mengawal seluruh peraturan dengan baik kita wajib jaga kredibilitas presiden yang dibentuk 10 tahun,” pungkas Luhut.
Menko Luhut Kebut Ketentuan Turunan Penangkapan serta Penyimpanan Karbon
Lebih dahulu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman serta Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tengah mempersiapkan ketentuan turunan menimpa aktivitas penangkapan serta penyimpanan karbon ataupun carbon capture and storage( CCS) di Indonesia. Tujuannya, membagikan kepastian hukum untuk kemudahan investasi di zona ini.
Ia berkata, teknologi CCS di Indonesia hendak matang dekat 2027 ataupun 3 tahun dari dikala ini. Guna mengejar implementasinya, butuh disiapkan bermacam regulasi. Menyusul terbitnya Peraturan Presiden( Perpres) No 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Aktivitas Penangkapan serta Penyiapan Karbon.
” Itu menampilkan komitmen serta intensitas kami dalam mengimplementasikan teknologi ini selaku bagian dari inisiatif dekarbonisasi,” ungkap Menko Luhut dalam International and Indonesia CCS Forum 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu( 31/ 7/ 2024).
Ia menarangkan, beberapa ketentuan turunan hendak disusun buat menunjang implementasinya nanti. Misalnya, ketentuan soal zona injeksi karbon yang hendak disusun oleh Menteri Tenaga serta Sumber Energi Mineral( ESDM), Arifin Tasrif.
Setelah itu, izin investasi yang diatur Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Dan standar implementasi CCS yang diatur Tubuh Standardisasi Nasional.
” Kami menguasai kalau CCS memerlukan sokongan dari banyak kantor di Indonesia, seperti itu sebabnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman serta Investasi hendak mengetuai pasukan implementasi CCS di Indonesia buat memesatkan peraturan derivatif yang dibutuhkan,” tegasnya.
Tantangan
Menko Luhut mengakui dalam pengalaman di pemerintahan, terkadang ditemui satu ketentuan yang berbenturan dengan ketentuan yang lain. Hingga dibutuhkan terdapatnya langkah sinkronisasi supaya ketentuan tersebut selaran.
” Aku paham pula pengalaman aku 10 tahun terakhir dalam pemerintahan. Kadang- kadang satu peraturan berseberangan terhadap peraturan lain. Jadi, kami mau menyelaraskan peraturan yang sangat gampang buat investasi di Indonesia,” tutur Luhut.
Bidik 15 Proyek CCS- CCUS pada 2030
Lebih dahulu, Indonesia terus berkomitmen kurangi emisi gas rumah cermin, salah satunya dari zona tenaga, lewat pengembangan tenaga terbarukan, implementasi konservasi tenaga, ataupun pelaksanaan teknologi bersih.
Salah satu upaya yang ditempuh dalam pelaksanaan teknologi bersih merupakan pengembangan serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage serta Carbon Capture Utilisation and Storage( CCS/ CCUS).
” Dikala ini, Indonesia mempunyai total dekat 15 proyek potensial CCS/ CCUS dengan sasaran onstream tahun 2026- 2030. 2 cekungan yang lagi didorong Pemerintah buat dijadikan CCS Hub di daerah Asia Timur serta Australia ialah cekungan Sunda Asri serta cekungan Bintuni,” ucap Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto dikala Oil and Gas Session pada pertemuan Indonesia- Norway Bilateral Energy Consultation( INBEC) di Hotel Pullman Jakarta, Senin, 1 Juli 2024, semacam dilansir dari penjelasan formal, Selasa( 2/ 7/ 2024).
Indonesia diketahui mempunyai cekungan sedimen terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia mempunyai kemampuan sumber energi penyimpanan karbon di 20 cekungan dengan kapasitas 573 Giga ton Saline Aquifer serta 4, 8 Giga Ton depleted oil and gas reservoir yang tersebar di bermacam daerah di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta Papua.