Serangan Ransomware memberikan tekanan pada pemerintah
Serangan Ransomware – Pemerintah semakin yakin untuk memulihkan seluruh layanan publik yang terkena dampak serangan ransom ware minggu lalu terhadap pusat data nasional (PDN) sementara dan meningkatkan keamanan infrastruktur digital negara untuk mencegah serangan siber serupa di masa depan.
Fasilitas sementara di Surabaya, Jawa Timur, terkena serangan ransomware pada tanggal 20 Juni. Pelanggaran tersebut berdampak pada database milik 210 lembaga pemerintah pusat dan daerah serta mengganggu proses imigrasi di bandara serta layanan publik lainnya.
Meskipun banyak detail mengenai insiden tersebut yang belum diungkapkan, termasuk siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan para penyerang menggunakan varian ransom ware baru yang disebut Brain Cipher, versi terbaru dari ransomware LockBit 3.0.
LockBit 3.0 mendapatkan ketenaran di Indonesia tahun lalu setelah kelompok peretas LockBit mengklaim telah menggunakan perangkat lunak berbahaya untuk mencuri data lebih dari 15 juta nasabah pemberi pinjaman syariah milik negara Bank Syariah Indonesia (BSI).
Ransomware memblokir akses pengguna ke sistem komputer dan sering digunakan oleh LockBit untuk memeras korbannya secara digital. Serangan ransom ware lain di masa lalu yang telah menarik perhatian nasional termasuk serangan terhadap dua rumah sakit di Jakarta, Dharmais dan Harapan Kita, yang server dan akses datanya diblokir oleh ransomware WannaCry pada tahun 2017.
Namun serangan terbaru terhadap pusat data nasional dianggap oleh para analis keamanan siber sebagai serangan paling mengerikan hingga saat ini dan merupakan serangan pertama yang menyebabkan gangguan besar-besaran terhadap layanan publik selama berhari-hari.
Baca Juga : Perang perjudian online Satuan tugas menyelidiki rekening bank palsu
INFOKOS
One thought on “Serangan Ransomware memberikan tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur digital – Masyarakat”