Puluhan Masyarakat Terdampak Longsor 2024
Puluhan Masyarakat Terdampak Longsor 2024
Nasib masyarakat terdampak bencana tanah longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat( KBB), soal relokasi belum jelas.
Mereka masih mengungsi di Gor Desa Cibenda semenjak 5 bulan yang kemudian. Tercatat, terdapat 22 dari 25 Kepala Keluarga( KK) yang masih tinggal di tempat pengungsian.
” Kurang lebih terdapat 67- 70 jiwa yang masih di pengungsian serta sebagian tinggal di rumah saudaranya,” kata Kasie kesra Desa Cibenda, Ahmad Hindarsah dikala dihubungi, Rabu, 7 Agustus 2024.
Puluhan masyarakat tersebut merupakan korban yang rumahnya rata dengan tanah akibat bencana longsor yang terjalin pada 24 Maret kemudian.
Dalam penindakan bencana, lebih dahulu pemerintah wilayah berjanji hendak merelokasi rumah mereka. Tetapi, sampai dikala ini, Ahmad menyebut masih berkutat pada pencarian lahan.
Dia meningkatkan, Pemdes Cibenda sesungguhnya telah mempersiapkan lahan dekat 5. 000- 10. 000 m persegi buat pembangunan rumah. Hendak namun, Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi( PVMBG) belum membagikan kepastian apakah tanahnya nyaman buat ditempati ataupun tidak.
Sepanjang ini, Ahmad menuturkan peng- SK an para korban terdampak lagi diproses oleh Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana( BNPB).
” Cuma saja soal tanah kita telah melakukan mencari tanah relokasi, terdapat 2 tempat. Cuma saja belum terdapat kepastian dari geologi,” ucapnya.
Ahmad juga menyebut bila Desa Cibenda tidak lagi mempunyai tanah carik datar yang dapat dimanfaatkan buat membangun rumah masyarakat. Alasannya, 5 tanah datar kepunyaan Pemdes telah digunakan buat Tempat Pemakaman Universal( TPU).
Bila tanah yang direkomendasikan oleh Pemdes tidak disetujui PVMBG,
hingga alternatifnya merupakan membeli lahan persawahan. Tetapi perkaranya, kata Ahmad, harga lahan yang digunakan buat persawahan mahal.
” Jika enggak salah 300- 500 ribu permeter biayanya. Mahal,” imbuh ia.
Buat kebutuhan pangan, Kasie Kesra melaporkan jika stok pangan Desa, semacam beras, cuma lumayan hingga bulan Agustus. Tidak hanya dari desa, BPBD juga ikut menyerahkan dorongan tiap bulannya. Dia mengaku kebimbangan buat penuhi kebutuhan pangan para pengungsi kedepannya.
” Kita ngirit- ngirit ngga blok- blokkan berikan ke pengungsi. Dikhawatirkan nya pasca bencana lama sebab kita terdapat stok beras sampai bulan Agustus, tetapi kedepannya dikhawatirkan tidak tercukupi. Masing- masing bulan terdapat dorongan dari BPBD,” jelasnya.
Ia juga berharap pemerintah dapat lekas merelokasi rumah masyarakat yang rata dengan tanah. Kemudian, para pengungsi dapat menemukan pelatihan ataupun pekerjaan supaya tidak kebimbangan usai rumah dibentuk.
” Harapannya terdapat dorongan ekonomi semacam pelatihan ataupun pekerjaan supaya warga tidak nganggur waktu telah tinggal di rumah,” tandasnya.