JERUSALEM (AP) — Keluarga sandera Israel-Amerika Hersh Goldberg-Paulin mengatakan dia dibunuh di Gaza.
Sebelumnya pada hari Minggu, keluarga tersebut mengeluarkan pernyataan beberapa jam setelah tentara Israel mengatakan mereka menemukan mayat tersebut di Gaza.
“Keluarga Goldberg-Pohling dengan sedih mengumumkan meninggalnya putra dan saudara lelaki tercinta mereka, Hersh,” kata pernyataan itu. “Keluarga berterima kasih kepada semua orang atas cinta dan dukungan mereka dan meminta privasi saat ini.”
Belum ada komentar langsung dari pihak militer dan belum ada rincian mengenai mayat-mayat lain yang ditemukan.
Pada tanggal 7 Oktober, Goldberg-Poulin yang berusia 23 tahun menjadi salah satu sandera yang disandera oleh orang-orang bersenjata di sebuah festival musik di Israel selatan.
Orang tua Goldberg-Pohling mungkin menjadi kerabat sandera yang paling terkenal di panggung internasional. Mereka bertemu dengan Presiden Joe Biden, Paus Francis dan lainnya serta berpidato di PBB. Pada tanggal 21 Agustus, mereka berbicara di sebuah ruangan yang tenang di Konvensi Nasional Partai Demokrat, di mana massa meneriakkan: “Bawa mereka pulang.”
Hamas merilis sebuah video pada bulan April yang menunjukkan Goldberg-Paulin berbicara dengan jelas di bawah tekanan, memicu protes baru di Israel yang mendesak pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk menjamin keselamatan dirinya dan orang lain.
Berita tersebut pasti akan memberikan tekanan pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan untuk memulangkan para sandera yang tersisa. Pemimpin Israel mengatakan tekanan militer diperlukan untuk menjamin pembebasan mereka ketika upaya gencatan senjata gagal.
Sebelum pengumuman tersebut, Israel mengatakan pihaknya yakin 108 sandera masih ditahan di Gaza, sekitar sepertiga di antaranya tewas.