Kampus Pertanian Gelar Festival 2024
Kampus Pertanian Gelar Festival 2024
Politeknik Pembangunan Pertanian( Polbangtan) Bogor memperingati Dies Natalis ke- 6 dengan menggelar prosesi senat di aula utama kampus. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, staf, dosen, serta mahasiswa yang ikut memeriahkan peringatan hari jadi Polbangtan Bogor.
Selaku bagian dari perayaan Dies Natalis ini, Tubuh Eksekutif Mahasiswa( BEM) Kabinet Pergerakan Polbangtan Bogor menyelenggarakan Polbangtan Sport serta Agriculture Young Action Festival( AYAF) sepanjang 2 hari, belum lama ini.
Festival ditetapkan secara simbolis oleh Pimpinan Regu Kemahasiswaan serta Alumni, Usep Rizab diiringi penampilan spektakuler dari Drum Corps Canka Lembayung Muda.
Salah satu aktivitas utama Polbangtan Sport merupakan pertandingan futsal untuk siswa SMA/ Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)/ MA sederajat se- Kota serta Kabupaten Bogor.
Sebanyak 13 sekolah ikut berpartisipasi di Lpangan Futsal Polbangtan Bogor. Antusiasme partisipan serta kemeriahan para suporter membuat pertandingan berlangsung mudah serta meriah.
Jenis juara dalam pertandingan ini meliputi Juara 1, 2, serta 3 dan penghargaan spesial buat Best Supporter serta Top Score. Tingginya keahlian para partisipan membuat pertandingan jadi kompetitif.
Aktivitas Polbangtan Sport ditutup oleh Wakil Pimpinan Pelaksana, Arya Ardyaloka Supriatna, dengan pengumuman regu pemenang serta Regu Futsal dari SMA Negara 1 Cigombong sukses mencapai juara awal.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto berharap lewat kegiatan ini, semangat sportivitas serta kreativitas mahasiswa bisa terus tumbuh, dan menguatkan citra kampus selaku pusat pembelajaran pertanian yang unggul di Indonesia.
Mentan Kembangkan Padi Tahan Pergantian Hawa di Merauke, Dapat Panen 10, 2 Ton per Hektare
Menteri Pertanian( Mentan), Andi Amran Sulaiman mendesak secara masif pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Kabupaten Merauke. Varietas ini diucap adaptif pergantian hawa serta mempunyai produktivitas besar, sehingga penggunaannya diyakini sanggup tingkatkan hasil penciptaan petani.
Andi Amran Sulaiman menarangkan, pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan ini sejalan dengan upaya pemerintah yang dikala ini fokus melaksanakan akselerasi penciptaan beras buat menjauhi ancaman krisis pangan yang menyerang banyak negeri di dunia.
“ Ini bagus sekali, produktif sekali, ini luar biasa, potensinya. Kita uji coba varietas Cakrabuana, kemampuan produksinya sampai 9- 10 ton per hektar. Ini kita kembangkan di Merauke, nantinya buat 1 juta hektar,” jelas Amran di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, dilansir dari penjelasan tertulis, Rabu( 24/ 7/ 2024).
Penanaman varietas ini di Merauke sudah lewat uji coba serta menampilkan hasil yang optimal walaupun diimplementasikan di lahan rawa. Varietas Cakrabuana mempunyai keahlian menyesuaikan diri yang baik, menjadikannya opsi sempurna untuk petani, paling utama dikala pemerintah tengah membidik Merauke selaku lumbung pangan di Indonesia Timur.
“ Ayah Presiden( Joko Widodo) menunjang penuh pengembangan padi di Merauke dengan teknologi, full mekanisasi, serta benih unggul. Varietas ini dapat menciptakan sampai 10 ton per hektar,” tambah Amran.
Sekretaris Tubuh Standardisasi Instrumen Pertanian( BSIP), Haris Syahbuddin, meningkatkan kalau tidak hanya produktivitas besar, usia tumbuhan yang kilat ialah keunggulan lain dari varietas ini, sehingga sesuai buat kenaikan indeks pertanaman.
“ Varietas Cakrabuana Agritan, kepunyaan Departemen Pertanian, mempunyai kemampuan 10, 2 ton per hektar. Di Merauke, dapat menggapai 8 ton lebih per hektar. Varietas ini pula lebih genjah 10 hari dibanding dengan varietas lain,” jelas Haris.
Haris pula menyoroti kalau varietas ini tahan terhadap hama serta penyakit, dan sanggup menyesuaikan diri dengan bermacam keadaan area, semacam kekeringan serta banjir. Petani di dekat Merauke sangat bersemangat dengan varietas ini.
“ Varietas ini teruji tahan terhadap penyakit blas, sehingga petani mempunyai lumayan waktu buat mengelola ketersediaan air, paling utama dikala masa kering. Banyak petani yang memohon Cakrabuana,” ungkap Haris.