Hari Terpanas di Bumi yang Memecahkan Rekor Global dalam 84 Tahun

Hari Terpanas di Bumi yang Memecahkan Rekor Global dalam 84 Tahun

Bertepatan pada 21 Juli 2024 dilaporkan selaku hari terpanas yang sempat tercatat secara global, bagi informasi dini dari Copernicus Climate Change Service Uni Eropa. Temperatur hawa permukaan rata- rata global pada Pekan menggapai 17, 09 derajat celcius.

Itu ialah hari terpanas semenjak pencatatan diawali pada 1940, kata pemantau hawa Uni Eropa dalam suatu statment, dilansir dari Angkatan laut(AL) Jazeera, Kamis( 25/ 7/ 2024). Hari terpanas di Bumi ini sedikit melampaui rekor lebih dahulu yang dicatat pada Juli tahun kemudian, ialah 17, 08 derajat celsius.

” Yang betul- betul mengejutkan merupakan seberapa besar perbandingan antara temperatur dalam 13 bulan terakhir serta catatan temperatur lebih dahulu. Kita saat ini terletak di daerah yang belum dipetakan serta bersamaan memanasnya hawa, kita tentu hendak memandang rekor- rekor baru dalam sebagian bulan serta tahun mendatang,” kata Direktur Pemantau Hawa UE, Carlo Buontempo.

Dalam sebagian minggu terakhir, gelombang panas sudah” memanggang” sebagian besar daerah Amerika Serikat, Eropa, serta Rusia. Gaza pula dilanda gelombang panas, membuat keadaan kehidupan terus menjadi susah untuk masyarakat Palestina yang mengungsi akibat serbuan militer Israel.

Tiap bulan semenjak Juni 2023 saat ini menduduki peringkat terpanas di Bumi semenjak pencatatan diawali, dibanding dengan bulan yang sama pada tahun- tahun lebih dahulu. Para ilmuwan berkata, pemanasan global yang diakibatkan kegiatan manusia jadi pemicu temperatur yang sangat panas.

Sebagian ilmuwan pula berkomentar kalau 2024 dapat mengungguli tahun 2023 selaku tahun terpanas semenjak pencatatan diawali. Alasannya, pergantian hawa serta fenomena cuaca alam El Nino, yang berakhir pada April 2024, sudah mendesak temperatur lebih besar tahun ini.

3 Kota Indonesia dengan Cuaca Panas Tidak Biasa

Dari dalam negara, 3 kota di Indonesia: Makassar, Sulawesi Selatan; Semarang, Jawa Tengah; serta Jakarta masuk ke dalam catatan kota di dunia dengan temperatur panas tidak biasa yang diperburuk pergantian hawa. Informasi itu dibeberkan Climate Central dalam laporan terkini mereka,” People Exposed to Climate Change: March- May 2024,” yang dirilis pada 6 Juni 2024.

Dalam luncurkan yang diterima Lifestyle Liputan6. com, 7 Juni 2024, Makassar menempati urutan paling atas dalam catatan kota di dunia dengan temperatur panas yang tidak biasa. Penyebabnya merupakan pergantian hawa, dengan catatan 92 hari terletak pada indeks perpindahan hawa( CSI) tingkat 3 ataupun lebih besar serta anomali temperatur menggapai 1, 2 derajat celcius.

Disusul Jakarta di posisi ke- 4 dengan catatan 77 hari pada CSI tingkat 3 ataupun lebih besar serta anomali temperatur tercatat 0, 9 derajat celsius. Sedangkan, Semarang yang menduduki posisi ke- 11 dengan catatan 88 hari pada CSI tingkat 3 ataupun lebih besar serta anomali temperatur menembus 1, 4 derajat celcius.

Mengukur Temperatur dengan Tata cara CSI

Jakarta cuma kalah dari Lagos, Nigeria, dengan 88 hari CSI 3 ataupun lebih besar; Kinshasa, Kongo dengan 79 hari CSI tingkat 3 ataupun lebih besar; dan Mexico City, Meksiko, dengan 78 hari CSI tingkat 3 ataupun lebih besar. Selaku data, tata cara CSI digunakan buat mengukur pengaruh pergantian hawa secara lokal terhadap temperatur setiap hari di segala dunia.

CSI tingkat satu berarti pergantian hawa bisa dideteksi, dengan peningkatan temperatur paling tidak 1, 5 kali lebih bisa jadi terjalin, sebaliknya CSI tingkat 2 berarti peningkatan temperatur paling tidak 2 kali lebih bisa jadi terjalin, serta seterusnya. Climate Central dalam laporannya mangulas tentang atribusi temperatur global pada Maret hingga Mei 2024.

Laporan itu menerangkan akibat pergantian hawa di nyaris 500 kota serta lebih dari 150 negeri, ditambah negara- negara bagian Amerika Serikat( AS) serta Puerto Riko. Dalam 3 bulan itu, tercatat rekor temperatur global baru yang menimbulkan miliaran orang terserang panas yang dipicu oleh emisi karbon.

Apa Pemicu Cuaca Panas Ekstrem?

Maret, April, serta Mei 2024 tiap- tiap membongkar rekor temperatur global bulanan. Sepanjang periode tersebut, akibat pergantian hawa sebab kegiatan manusia, paling utama akibat pembakaran bahan bakar fosil, nampak jelas di segala daerah di dunia, spesialnya dalam wujud panas ekstrem.

Di 58 negeri, rata- rata orang merasakan akibat pergantian hawa yang kokoh paling tidak 2 dari 3 hari sepanjang 3 bulan terakhir. Negara- negara ini tercantum Afrika Tengah, Timur, serta Barat; Asia Tenggara; Amerika Tengah serta Karibia; Amerika Selatan; dan negeri kepulauan kecil di Polinesia serta Melanesia.

Akibat pergantian hawa, dekat satu dari 4 orang di dunia hadapi kenaikan temperatur paling tidak 3 kali lipat tiap hari dari 1 Maret hingga 31 Mei 2024, dengan puncaknya pada 6 April 2024. Dikala itu, 2, 7 miliyar orang, satu dari 3 orang di dunia, merasakan temperatur yang tidak biasa dengan pengaruh kokoh dari pergantian hawa.

Dekat 44 persen penduduk Afrika serta satu dari 3 orang di Amerika Selatan merasakan panas ekstrem akibat pergantian hawa paling tidak sepanjang 60 hari. Di Asia, rata- rata orang di 9 negeri, tercantum Indonesia, merasakan pengaruh kokoh dari pergantian hawa paling tidak 2 dari 3 hari dalam satu masa.